Aku bukanlah orang yang punya otak brilian, ataupun lulus dengan predikat cumlaude S1. Tapi, alhamdulillah, setelah lulus S1 di bulan April 2009, saya mendapat beasiswa setelah menjalani seleksi selama setahun. Usiaku saat itu baru 23 tahun dan tercatat sebagai penerima beasiswa S2 International Fellowship Programs - Ford Foundation termuda diantara 49 orang lainnya. Waktu itu jumlah pelamar mencapai 9333 orang se-Indonesia.
Mendapatkan beasiswa untuk studi ke luar negeri bukanlah hal yang mudah apalagi bila sponsornya dari luar negeri. Tapi bukan berarti mustahil untuk didapatkan.
Kunci utama jika ingin memenangkan sebuah scholarship adalah pahami scholars seperti apa yang diinginkan oleh si funding. Beda beasiswa, beda objek yang mereka cari. Informasi ini bisa dilihat di eligible for pada saat iklan beasiswa itu. Kemudian, cari beasiswa yang kriteria scholar-nya mendekati background yang kita miliki, baik itu secara akademisi, pekerjaan dan lain sebagai.
Bila ini sudah cocok atau sedikit cocok. Anda sudah satu langkah di depan kandidat yang lain. Langkah selanjutnya adalah bagaimana anda menjelaskan serta meyakinkan pihak sponsor bahwa apa yang mereka cari ada dalam diri anda. Biasanya pihak sponsor mengetahuinya hal ini lewat formulir yang kita kirim ke mereka.
Tahap ini mungkin dipandang sepele oleh sebagian orang. Kebanyakan berfikir, interview-lah yang paling susah. Tetapi, sebenarnya pihak sponsor sudah menetapkan siapa yang akan di biayainya sejak tahap ini. Interview hanya proses meyakinkan saja.Demikianlah artikel dari saya tentang "Cara Mendapatkan Beasiswa Keluar Negeri" yang semoga bisa berguna dan bermanfaat bagi anda, bisa anda baca juga Cara Transfer Pulsa simPATI Dan As.
No comments:
Post a Comment